June 16, 2012

Prajurit Anak

Foto : Tentara anak (gobiernodeapure)
Jum'at, 22 Juli 2011 18:24 wib


SANAA - Banyak anak-anak di Yaman yang akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Yaman dan sebagian lainnya bergabung dengan para pembangkang di Yaman.

Walid, bocah 15 tahun yang dibalut oleh pakaian militer Yaman bersiaga di pos yang terletak di sebelah barat Kota Sanaa. Walid menggantungkan senapan Ak 47 di bahunya, namun senapan itu terlalu besar bagi tubuhnya yang tergolong pendek.
 
"Dia membawa senapan yang ukurannya lebih besar darinya," ujar warga, seperti dikutip IRIN, Jumat (22/7/2011).

Walid direkrut oleh Divisi Lapis Baja Pertama setelah dirinya membangkang dan ikut serta dalam demonstrasi anti-pemerintahan.

"Ini adalah hal yang baik bagi diri saya, bekerja dengan pendapatan USD110 atau sekira Rp936 ribu daripada harus tinggal di rumah tanpa aktivitas," ujar Walid.
 
Walid merupakan salah satu bocah yang pernah bergabung dalam pasukan Yaman dan juga pasukan para pembangkang. Ada tiga unit militer yang aktif di Yaman, yang merupakan pendukung pemerintah adalah Garda Republik dan Pusat Keamanan, sementara itu yang membangkang adalah Divisi Lapis Baja Pertama yang kerap merekrut bocah di bawah 18 tahun.

Menurut Ketua LSM Organisasi Perlindungan Anak (SOCP) Ahmad Al Quraishi, fenomena perekrutan anak sebagai angkatan bersenjata meningkat ketika Mayor Jenderal Ali Mohsen membangkang. Hingga saat ini, anak yang direkrut belum jelas, namun SOCP memperkirakan jumlahnya sudah mencapai ribuan.
 
"Saat menjalani pengamatan di pos pengamanan dan lokasi lainnya, kami menemukan banyak anak yang mengenakan seragam Garda Republik, Divisi Lapis Baja Pertama dan Pusat Keamanan, di Kota Sa'dah, 50 persen pasukan pro-pemerintah dan militan Houti umumnya berusia di bawah 18 tahun," ujar Al Quraishi.(rhs)


Followers

Artikel Terpopuler